Profesor Tjandra Yoga Aditama pada Minggu malam, 21 September 2014,
melalui surat elektronik menerangkan mengenai tiga penyakit menular
lainnya yang kini menyerang dunia. Pembahasan ini dilakukan setelah
ramainya pemberitaan tentang ebola di Afrika, MERS CoV di Timur Tengah,
dan H7N9 di Cina. (Baca: Rumah Sakit Singapura Bangun Ruang Isolasi
Ebola)
![new](https://makanankhasbjm.files.wordpress.com/2015/06/new.jpg?w=300&h=172)
![new](https://makanankhasbjm.files.wordpress.com/2015/06/new.jpg?w=300&h=172)
“Sebetulnya
total ada enam penyakit menular melanda dunia. Setelah yang tiga tadi,
ada tiga lagi penyakit lain,” kata Tjandra, yang kini menjabat Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Dia menjelaskan bahwa di negara Amerika Serikat kini sedang dilanda
wabah penyakit paru berat, yang diakibatkan Enterovirus D 68 (EV-D68).
“Sejauh ini sudah ada 130 kasus dari 12 negara bagian di Amerika
Serikat. Dan yang memprihatinkan, penyakit ini belum ada obat dan
vaksinnya,” kata Tjandra.
Untuk Indonesia dan beberapa negara di Asia, pria berkacamata ini
menerangkan, “Ada penyakit akibat enterovirus, tapi EV 71 yang
menyebabkan penyakit tangan kaki mulut (PTKM) atau hand foot mouth
diseases (HFMD), dan bukan EV D 68.”
Tjandra juga menerangkan, hingga September ini, ada setidaknya 15
anak di bawah 2 tahun yang meninggal di daerah Idlib di Suriah.
“Kabarnya, di kota yang ada di sana sedang dilakukan imunisasi massal
campak,” ujarnya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO), kata Tjandra, (baca: Dokter Dadakan di
Pesawat ‘Berupah’ Champagne) mengirim tim ke lapangan untuk melakukan
penyelidikan epidemiologi dengan menurunkan tim pakar yang meneliti
penyebab kematian anak-anak di Suriah. “Berdasarkan pengalaman berbagai
negara, sejauh ini imunisasi dilakukan ke jutaan anak, maka imunisasi
merupakan prosedur aman dan amat bermanfaat mencegah penyakit dan
kematian si bayi dan anak. Hal ini dilakukan secara luas di dunia,
termasuk di Indonesia,” Tjandra menjelaskan.
Adapun penyakit yang ketiga adalah polio, yang terjadi di Kamerun.
Oleh WHO, polio dinyatakan sebagai public health emergency of
international concern (PHEIC).
“Hal yang sama juga dilakukan pada ebola di Afrika Barat. Polio ini
sudah menyebar pula ke Equatorial Guinea I. Jelas ada risiko penularan
sehubungan dengan pengungsi Central African Republic (CAR),” kata
Tjandra.
sumber : https://makanankhasbjm.wordpress.com/2015/06/05/setelah-ebola-dunia-diserang-3-penyakit-menular/#more-42
Tidak ada komentar:
Posting Komentar